Sejarah Monitor
Perkembangan monitor hingga saat ini
Perkembangan
monitor sangat signifikan dari tahun ke tahun. Saat ini terdapat tiga
jenis teknologi monitor. Ketiga golongan teknologi tersebut adalah CRT
(Cathode Ray Tube), Liquid Crystal Display (LCD) dan Plasma gas.
1. Cathode Ray Tube
Teknologi Tabung
Brown (CRT Display) ditemukan pada tahun 1897, akan tetapi teknologi ini
baru diadopsi sebagai penerima siaran televisi pada tahun 1926. Sejarah
penemuan teknologi CRT sudah lebih dari 100 tahun dan memiliki kualitas
gambar yang sangat bagus. Akan tetapi teknologi ini mempunyai satu
kelemahan yaitu semakin besar display yang akan dibuat maka semakin
besar pula tabung yang digunakan.
Pada monitor CRT,
layar penampil yang digunakan berupa tabung sinar katoda. Teknologi ini
memunculkan tampilan pada monitor dengan cara memancarkan sinar elektron
ke suatu titik di layar. Sinar tersebut akan diperkuat untuk
menampilkan sisi terang dan diperlemah untuk sisi gelap. Teknologi CRT
merupakan teknologi termurah dibanding dengan kedua teknologi yang lain.
Meski demikian resolusi yang dihasilkan sudah cukup baik untuk berbagai
keperluan. Hanya saja energi listrik yang dibutuhkan cukup besar dan
memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat.
2. Liquid Crystal Display (LCD) atau Flat Display Panel (FDP)
Monitor LCD tidak
lagi menggunakan tabung elektron tetapi menggunakan sejenis kristal
liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang
dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan
kemampuan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan CRT. Karena
bentuknya yang pipih, maka monitor jenis flat tersebut menggunakan
energi yang kecil dan banyak digunakan pada komputer-komputer portabel.
Kelebihan yang lain
dari monitor LCD adalah adanya brightness ratio yang telah menyentuh
angka 350 : 1. Brigtness ratio merupakan perbandingan antara tampilan
yang paling gelap dengan tampilan yang paling terang.
Liquid Crystal
Display menggunakan kristal liquid yang dapat berpendar. Kristal cair
merupakan molekul organik kental yang mengalir seperti cairan, tetapi
memiliki struktur spasial seperti kristal. (ditemukan pakar Botani
Austria – Rjeinitzer) tahun 1888. Dengan menyorotkan sinar melalui
kristal cair, intensitas sinar yang keluar dapat dikendalikan secara
elektrik sehingga dapat membentuk panel-panel datar.
Lapisan-lapisan dalam sebuah LCD:
- Polaroid belakang
- Elektroda belakang
- Plat kaca belakang
- Kristal Cair
- Plat kaca depan
- Elektroda depan
- Polaroid depan
Elektroda dalam
lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal
cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu
polarisasi. Dari sisi harga, monitor LCD memang jauh lebih mahal jika
dibandingkan dengan monitor CRT. Dan beberapa kelemahan yang masih
dimilikinya seperti kurang mampu digunakan untuk bekerja dalam berbagai
resolusi, seperti misalnya monitor dengan resolusi 1024 X 768 akan
terkesan agak buram jika dipekerjakan pada resolusi 640 X 420. Tatapi
akhir-akhir ini kelemahan tersebut sudah mulai di atasi dengan teknik
anti aliasing.
3. Plasma Gas atau Organic Light Emitting Diode (OLED)
Monitor jenis ini
menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang
dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan
sudut pandang yang dapat selebar CRT.
Plasma gas juga
menggunakan fosfor seperti halnya pada teknologi CRT, tetapi layar pada
plasma gas dapat perpendar tanpa adanya bantuan cahaya di belakang
layar. Hal itu akan membuat energi yang diserap tidak sebesar monitor
CRT. Kontras warna yang dihasilkan pun lebih baik dari LCD. Teknologi
plasma gas ini sering bisa kita jumpai pada saat pertunjukan-pertunjukan
musik atau pertandingan-pertandingan olahraga yang spektakuler. Di sana
terdapat layar monitor raksasa yang dipasang pada sudut-sudut arena
tertentu. Itulah monitor yang menggunakan teknologi plasma gas.
Setelah kita
melihat begitu pesatnya perkembangan LCD, sekarang kita dapat saksikan
perkembangan FDP terbaru yang boleh kita katakan sebagai Flat Panel
Display Masa Depan. Kenapa FDP terbaru ini kita namakan FDP Masa Depan ?
Karena 5-10 tahun yang akan datang mungkin Teknologi LCD akan
digantikan posisinya oleh FDP Masa Depan ini. FDP Masa Depan ini
berbasis active matrix berteknologi Organic Light Emitting Diode (OLED).
Pada monitor CRT, layar penampil yang digunakan berupa tabung sinar katoda. Teknologi ini memunculkan tampilan pada monitor dengan cara memancarkan sinar elektron ke suatu titik di layar. Sinar tersebut akan diperkuat untuk menampilkan sisi terang dan diperlemah untuk sisi gelap. Teknologi CRT merupakan teknologi termurah dibanding dengan kedua teknologi yang lain. Meski demikian resolusi yang dihasilkan sudah cukup baik untuk berbagai keperluan. Hanya saja energi listrik yang dibutuhkan cukup besar dan memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat.
Monitor LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron tetapi menggunakan
sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan
monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar
berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan CRT. Karena bentuknya yang pipih, maka monitor jenis flat
tersebut menggunakan energi yang kecil dan banyak digunakan pada
komputer-komputer portabel.
Plasma gas juga menggunakan fosfor seperti halnya pada teknologi CRT,
tetapi layar pada plasma gas dapat perpendar tanpa adanya bantuan
cahaya di belakang layar. Hal itu akan membuat energi yang diserap tidak
sebesar monitor CRT. Kontras warna yang dihasilkan pun lebih baik dari
LCD. Teknologi plasma gas ini sering bisa kita jumpai pada saat
pertunjukan-pertunjukan musik atau pertandingan-pertandingan olahraga
yang spektakuler. Di sana terdapat layar monitor raksasa yang dipasang
pada sudut-sudut arena tertentu. Itulah monitor yang menggunakan
teknologi plasma gas.
Sejalan dengan perkembangannya yang sangat pesat, saat ini terdapat
empat jenis teknologi monitor, antara lain CRT (Cathode Ray Tube), LCD
(Liquid Crystal Display), Plasma gas, dan OLED (Organic Light Emitting
Diode).
1. CRT (Cathode Ray Tube)
Tabung sinar katoda (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT) yang ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, merupakan sebuah tabung penampilan yang banyak digunakan dalam layar komputer, monitor video, televisi dan oskiloskop. CRT dikembangkan dari hasil kerja Philo Farnsworth yang dipakai dalam seluruh pesawat televisi sampai akhir abad 20, dan merupakan dasar perkembangan dari layar plasma, LCD dan bentuk teknologi TV lainnya.
Pada monitor jenis CRT, layar penampil menggunakan tabung katoda. Cara kerja dari teknologi ini untuk memunculkan tampilan pada monitor adalah dengan cara memancarkan sinar elektron ke suatu titik di layar. Sinar tersebut akan diperkuat untuk menampilkan sisi terang dan diperlemah untuk sisi gelap. Teknologi CRT merupakan teknologi termurah dibanding jenis monitor lain. Walaupun begitu, resolusi yang dihasilkan sudah cukup baik untuk berbagai keperluan. Hanya saja energi listrik yang dibutuhkan cukup besar dan memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat.
Gambar 3. CRT
Kelebihannya :
- Warna lebih akurat atau hampir sama dengan aslinya
- Resolusi monitor fleksibel
- Perawatannya mudah, jika rusak dapat diservis
- Harga lebih murah
Kekurangannya :
- Konsumsi listrik lebih besar
- Efek radiasi lebih besar
- Dimensi besar dan berat
2. LCD (Liquid Crystal Display)
Sebuah monitor LCD menggunakan teknologi sejenis kristal liquid yang dapat berpencar, bukan lagi menggunakan tabung elektron seperti yang digunakan oleh monitor jenis CRT. Teknologi yang dihasilkan berupa monitor yang dikenaldengan nama Flat Panel. Display dengan layar berbentuk pipih dan kemampuan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan CRT. Karena mempunyai bentuk yang pipih, monitor jenis flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan banyak digunakan pada komputer-komputer portable. Selain itu, pada LCD brightness ratio-nya telah menyentuh angka 350 : 1. Brighness ratio merupakan perbandingan antara tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang paling terang. Dengan teknologi yang disajikan, rasanya pantas saja monitor LCD mematok harga yang lebih mahal dibanding monitor berjenis CRT.
Gambar 4. LCD
Kelebihannya :
- Karakter Bright yang nyaman dimata serta bebas distorsi
- Tidak bergantung pada refreshrate
- User Friendly
- Hemat Listrik
- Ukuran yang ringkas, ringan, serta lebih keren
Kekurangannya :
- Viewing angle terbatas, colour depth terbatas dan gradasi warna kurang
- Tampilan gambar baik hanya di resolusi native-nya
- Response time dan ghosting
- Warna kurang akurat
- Harga lebih mahal, perlu perawatan ekstra hati-hati dan dead pixel
3. Plasma gas
Plasma gas merupakan teknologi monitor dengan display datar. Dengan teknologi plasma gas, ketipisan layar dapat dibuat sebanding dengan LCD, namun memiliki karakteristik citra yang lebih baik dan ukuran layar yang lebih besar. Plasma gas menggunakan fosfor untuk menghasilkan cahaya seperti halnya CRT. Perbedaannya adalah bagaimana energi diberikan kepada fosfor agar fosfor berpendar. Pada plasma gas, tiap sel warna memiliki gas yang bertekanan rendah yang terletak di belakangnya. Tegangan tinggi pada elektroda sel tersebut akan membuat gas bergerak mengarah ke plasma. Radiasi ultraviolet yang dihasilkannya akan mengeksitasi fosfor pada layar dan akan memendarkannya sehingga tertangkap oleh mata kita. Hal ini membuat layar plasma gas berpendar tanpa perlu adanya bantuan cahaya dari belakang layar. Kontras pada plasma gas akan lebih baik dibandingkan LCD.
Tampilan pada monitor plasma gas dapat dibuat lebih besar dibandingkan LCD. Ukuran terbesar yang sedang dikembangkan pada plasma gas sudah mencapai 40 inci, sementara LCD baru mencapai 20 inci. Selain itu, sudut pandang pada plasma gas dapat selebar CRT. Kalau Anda suka menonton pertandingan olah raga atau musik, layar monitor raksasa yang dipasang di sudut-sudut arena tertentu menggunakan teknologi ini.
Gambar 5. Plasma Gas
Kelebihannya :
- Display plasma hampir menyerupai kemampuan monitor CRT
- Reproduksi warna sangat baik
- Hampir tidak ada response time dan sudut pandang (viewing angle ) sangat baik
- Plasma juga tidak menunjukkan gambar kabur, umumnya seperti di banyak LCD
Kekurangannya :
- memiliki ukuran pixel pitch yang besar, yang artinya memiliki resolusi rendah atau meski resolusi tinggi
- ukuran monitor haruslah besar dan bobot yang sangat berat
- onsumsi daya dan operasional suhu yang tinggi
- Cell plasma untuk perwakilan tiap pixelgambar hanya memiliki fungsi on/off sehingga reproduksi warna jauh lebih terbatasi lagi dibandingkan tipe CRT ataupun LCD
4. OLED (Organic Light Emitting Diode)
Monitor jenis ini merupakan jenis monitor yang ramah lingkungan bila disbanding dengan monitor tipe LCD. Sebab, ketika layar LCD dinyalakan dengan menggunakan tabung-tabung fluorescent, terbentuklah uap merkuri (air raksa) bertekanan rendah. Nah, merkuri (Hg) ini adalah produk yang berbahaya, yang jika dibuang begitu saja akan mencemari lingkungan. Berbeda dengan PrganicLight Emiting Diode (OLED), yang memanfaatkan teknologi diode sehingga bisa menggantikan neon fluorescent.
Teknologi OLED ditemukan perusahaan Eastman Kodak, Dr. Ching W. Tang pada tahun 1979. Riset di Indonesia mengenai teknologi ini dimulai pada tahun 2005. OLED diciptakan sebagai teknologi alternative yang mampu mengungguli generasi tampilan layar sebelumnya.
Gambar 6. OLED
Kelebihannya :
- Kemampuan OLED untuk beroperasi sebagai sumber cahaya menghasilkan cahaya putih terang saat dihubungkan dengan sumber listrik
- Tampilan OLED baru dan menarik. Layar terbuat dari gabungan warna dalam kaca transparan sangat tipis sehingga ringan dan fleksibel;
- Memiliki jangkauan wilayah warna, tingkat terang, dan tampilan sudut pandang yang sangat luas;
- OLED memiliki waktu reaksi yang lebih cepat. Layar LCD memiliki waktu reaksi 8-12 milisekon, sedangkan OLED hanya kurang dari 0.01 milisekon
Kelemahannya :
- Kelembaban dapat memperpendek umur OLED. Bahkan kandungan organic di dalam OLED dapat rusak jika terkena air;
- Dalam piranti OLED multi-warna yang ada sekarang, intensitas cahaya yang dihasilkan untuk warna tertentu belum cukup terang;
- Harga produk yang cukup mahal sehingga masih belum terjangkau oleh kalangan umum.
Pada monitor CRT, layar penampil yang digunakan berupa tabung sinar katoda. Teknologi ini memunculkan tampilan pada monitor dengan cara memancarkan sinar elektron ke suatu titik di layar. Sinar tersebut akan diperkuat untuk menampilkan sisi terang dan diperlemah untuk sisi gelap. Teknologi CRT merupakan teknologi termurah dibanding dengan kedua teknologi yang lain. Meski demikian resolusi yang dihasilkan sudah cukup baik untuk berbagai keperluan. Hanya saja energi listrik yang dibutuhkan cukup besar dan memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat.
- LCD ( Liquid Cristal Display )
Gambar 4. Monitor LCD |
Kelebihan yang lain dari monitor LCD adalah adanya brightness ratio
yang telah menyentuh angka 350 : 1. Brigtness ratio merupakan
perbandingan antara tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang
paling terang.
Liquid Crystal Display menggunakan kristal liquid yang dapat
berpendar. Kristal cair merupakan molekul organik kental yang mengalir
seperti cairan, tetapi memiliki struktur spasial seperti kristal.
(ditemukan pakar Botani Austria – Rjeinitzer) tahun 1888. Dengan
menyorotkan sinar melalui kristal cair, intensitas sinar yang keluar
dapat dikendalikan secara elektrik sehingga dapat membentuk panel-panel
datar.
Lapisan lapisan dalam sebuah LCD :
Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi.
Dari sisi harga, monitor LCD memang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan monitor CRT. Dan beberapa kelemahan yang masih dimilikinya seperti kurang mampu digunakan untuk bekerja dalam berbagai resolusi, seperti misalnya monitor dengan resolusi 1024 X 768 akan terkesan agak buram jika dipekerjakan pada resolusi 640 X 420. Tatapi akhir-akhir ini kelemahan tersbut sudah mulai di atasi dengan teknik anti aliasing.
LCD berwarna menggunakan dua jenis teknik untuk menghasilkan warna, yaitu passive matrix dan active matrix :
Passive Matrix
Teknologi yang digunakan lebih murah dibandingkan active matrix. Pada LCD jenis ini terdapat sederetan transistor di atas (sumbu x) dan di samping kiri (sumbu y) monitor. Transistor-transistor ini memberi energi pada piksel. Piksel merupakan pertemuan dari pancaran transistor sumbu x dan sumbu y. oleh karena hal tersebut maka teknologi ini sering juga disebut Dual Scan monitor.
Kelemahan teknologi ini, monitor harus dilihat secara tegak lurus. Jika dipandang dari sudut agak menyamping, maka tulisan pada monitor tidak akan terlihat. Kelemahan lain, jika ada transistor yang mati, maka akan terlihat adanya garis gelap melintang atau tegak lurus pada layar monitor.
Pada teknologi passive matrix yang lebih baru seperti CSTN (Color Super-Twisted Nematic), DSTN (Double Layer Super-Twis Nematic), dan HPA (High-Performance Addressing), kecerahan citra lebih bagus.
Active Matrix
Menggunakan teknologi Thin Film Transistor (TFT). Hasil warna yang diperoleh sebagus CRT, namun teknologinya mahal. Active matrix memiliki transistor yang memancarkan cahaya sendiri pada masing-masing piksel, sehingga warnanya lebih cerah, dan tak harus dilihat dengan sudut pandang tegak lurus. Namun karena adanya banyak transistor ini, mengakibatkan pemakaian daya jenis monitor ini lebih tinggi dan kemungkinan kerusakan pada piksel lebih besar.
Lapisan lapisan dalam sebuah LCD :
- Polaroid belakang
- Elektroda belakang
- Plat kaca belakang
- Kristal cair
- Plat kaca depan
- Elektroda depan
- Polaroid depan
Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi.
Dari sisi harga, monitor LCD memang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan monitor CRT. Dan beberapa kelemahan yang masih dimilikinya seperti kurang mampu digunakan untuk bekerja dalam berbagai resolusi, seperti misalnya monitor dengan resolusi 1024 X 768 akan terkesan agak buram jika dipekerjakan pada resolusi 640 X 420. Tatapi akhir-akhir ini kelemahan tersbut sudah mulai di atasi dengan teknik anti aliasing.
LCD berwarna menggunakan dua jenis teknik untuk menghasilkan warna, yaitu passive matrix dan active matrix :
Passive Matrix
Teknologi yang digunakan lebih murah dibandingkan active matrix. Pada LCD jenis ini terdapat sederetan transistor di atas (sumbu x) dan di samping kiri (sumbu y) monitor. Transistor-transistor ini memberi energi pada piksel. Piksel merupakan pertemuan dari pancaran transistor sumbu x dan sumbu y. oleh karena hal tersebut maka teknologi ini sering juga disebut Dual Scan monitor.
Kelemahan teknologi ini, monitor harus dilihat secara tegak lurus. Jika dipandang dari sudut agak menyamping, maka tulisan pada monitor tidak akan terlihat. Kelemahan lain, jika ada transistor yang mati, maka akan terlihat adanya garis gelap melintang atau tegak lurus pada layar monitor.
Pada teknologi passive matrix yang lebih baru seperti CSTN (Color Super-Twisted Nematic), DSTN (Double Layer Super-Twis Nematic), dan HPA (High-Performance Addressing), kecerahan citra lebih bagus.
Active Matrix
Menggunakan teknologi Thin Film Transistor (TFT). Hasil warna yang diperoleh sebagus CRT, namun teknologinya mahal. Active matrix memiliki transistor yang memancarkan cahaya sendiri pada masing-masing piksel, sehingga warnanya lebih cerah, dan tak harus dilihat dengan sudut pandang tegak lurus. Namun karena adanya banyak transistor ini, mengakibatkan pemakaian daya jenis monitor ini lebih tinggi dan kemungkinan kerusakan pada piksel lebih besar.
Gambar 5. Prinsip Kerja LCD |
No
|
Parameter
|
Monitor
CRT
|
Monitor
LCD
|
1
|
Radiasi
|
Radiasi cukup besar
dibandingkan LCD
|
Radiasi yang dihasilkan cukup
kecil
|
2
|
Kenyamanan
pada Mata
|
Membuat mata lelah
|
Lebih nyaman dimata
|
3
|
Bentuk
|
Bentuk cenderung besar
dibandingkan LCD
|
Flat dan relatif lebih kecil
dari CRT
|
4
|
Dead
Pixel
|
Tidak mengalami Dead Pixel
|
Dapat mengalami Dead Pixel
|
5
|
Video
Resolutions
|
Multiple
Video Resoultions ( Dapat
bekerja pada beberapa resolusi )
|
Only
in Native Resolution (
Hanya dapat bekerja pada 1 macam resolusi )
|
6
|
Daya
|
Konsumsi daya relative besar
|
Konsumsi daya kecil
|
7
|
Ketajaman
Gambar
|
CRT memiliki tingkat kontras
dan ketajaman warna yang jauh diatas disbanding LCD
|
LCD memiliki tingkat kontras
dan ketajaman warna yang kurang disbanding CRT
|
8
|
Sudut
Pandang
|
Tidak terbatas, sudut pandang
besar
|
Memiliki sudut penglihatan
yang lebih kecil disbanding CRT, sehingga warna muncul bisa berubah jika
dilihat dari samping
|
Tabel 1. Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan Monitor CRT dan LCD
- Plasma gas atau Organic Light Emitting Diode (OLED)
Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan
teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan
menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT.
Gambar 6. Monitor Plasma Gas |
Jenis-jenis Monitor
1. CRT (Cathode Ray Tube)
Tabung sinar katoda (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT) yang ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, merupakan sebuah tabung penampilan yang banyak digunakan dalam layar komputer, monitor video, televisi dan oskiloskop. CRT dikembangkan dari hasil kerja Philo Farnsworth yang dipakai dalam seluruh pesawat televisi sampai akhir abad 20, dan merupakan dasar perkembangan dari layar plasma, LCD dan bentuk teknologi TV lainnya.
Pada monitor jenis CRT, layar penampil menggunakan tabung katoda. Cara kerja dari teknologi ini untuk memunculkan tampilan pada monitor adalah dengan cara memancarkan sinar elektron ke suatu titik di layar. Sinar tersebut akan diperkuat untuk menampilkan sisi terang dan diperlemah untuk sisi gelap. Teknologi CRT merupakan teknologi termurah dibanding jenis monitor lain. Walaupun begitu, resolusi yang dihasilkan sudah cukup baik untuk berbagai keperluan. Hanya saja energi listrik yang dibutuhkan cukup besar dan memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat.
Gambar 3. CRT
Kelebihannya :
- Warna lebih akurat atau hampir sama dengan aslinya
- Resolusi monitor fleksibel
- Perawatannya mudah, jika rusak dapat diservis
- Harga lebih murah
Kekurangannya :
- Konsumsi listrik lebih besar
- Efek radiasi lebih besar
- Dimensi besar dan berat
2. LCD (Liquid Crystal Display)
Sebuah monitor LCD menggunakan teknologi sejenis kristal liquid yang dapat berpencar, bukan lagi menggunakan tabung elektron seperti yang digunakan oleh monitor jenis CRT. Teknologi yang dihasilkan berupa monitor yang dikenaldengan nama Flat Panel. Display dengan layar berbentuk pipih dan kemampuan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan CRT. Karena mempunyai bentuk yang pipih, monitor jenis flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan banyak digunakan pada komputer-komputer portable. Selain itu, pada LCD brightness ratio-nya telah menyentuh angka 350 : 1. Brighness ratio merupakan perbandingan antara tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang paling terang. Dengan teknologi yang disajikan, rasanya pantas saja monitor LCD mematok harga yang lebih mahal dibanding monitor berjenis CRT.
Gambar 4. LCD
Kelebihannya :
- Karakter Bright yang nyaman dimata serta bebas distorsi
- Tidak bergantung pada refreshrate
- User Friendly
- Hemat Listrik
- Ukuran yang ringkas, ringan, serta lebih keren
Kekurangannya :
- Viewing angle terbatas, colour depth terbatas dan gradasi warna kurang
- Tampilan gambar baik hanya di resolusi native-nya
- Response time dan ghosting
- Warna kurang akurat
- Harga lebih mahal, perlu perawatan ekstra hati-hati dan dead pixel
3. Plasma gas
Plasma gas merupakan teknologi monitor dengan display datar. Dengan teknologi plasma gas, ketipisan layar dapat dibuat sebanding dengan LCD, namun memiliki karakteristik citra yang lebih baik dan ukuran layar yang lebih besar. Plasma gas menggunakan fosfor untuk menghasilkan cahaya seperti halnya CRT. Perbedaannya adalah bagaimana energi diberikan kepada fosfor agar fosfor berpendar. Pada plasma gas, tiap sel warna memiliki gas yang bertekanan rendah yang terletak di belakangnya. Tegangan tinggi pada elektroda sel tersebut akan membuat gas bergerak mengarah ke plasma. Radiasi ultraviolet yang dihasilkannya akan mengeksitasi fosfor pada layar dan akan memendarkannya sehingga tertangkap oleh mata kita. Hal ini membuat layar plasma gas berpendar tanpa perlu adanya bantuan cahaya dari belakang layar. Kontras pada plasma gas akan lebih baik dibandingkan LCD.
Tampilan pada monitor plasma gas dapat dibuat lebih besar dibandingkan LCD. Ukuran terbesar yang sedang dikembangkan pada plasma gas sudah mencapai 40 inci, sementara LCD baru mencapai 20 inci. Selain itu, sudut pandang pada plasma gas dapat selebar CRT. Kalau Anda suka menonton pertandingan olah raga atau musik, layar monitor raksasa yang dipasang di sudut-sudut arena tertentu menggunakan teknologi ini.
Gambar 5. Plasma Gas
Kelebihannya :
- Display plasma hampir menyerupai kemampuan monitor CRT
- Reproduksi warna sangat baik
- Hampir tidak ada response time dan sudut pandang (viewing angle ) sangat baik
- Plasma juga tidak menunjukkan gambar kabur, umumnya seperti di banyak LCD
Kekurangannya :
- memiliki ukuran pixel pitch yang besar, yang artinya memiliki resolusi rendah atau meski resolusi tinggi
- ukuran monitor haruslah besar dan bobot yang sangat berat
- onsumsi daya dan operasional suhu yang tinggi
- Cell plasma untuk perwakilan tiap pixelgambar hanya memiliki fungsi on/off sehingga reproduksi warna jauh lebih terbatasi lagi dibandingkan tipe CRT ataupun LCD
4. OLED (Organic Light Emitting Diode)
Monitor jenis ini merupakan jenis monitor yang ramah lingkungan bila disbanding dengan monitor tipe LCD. Sebab, ketika layar LCD dinyalakan dengan menggunakan tabung-tabung fluorescent, terbentuklah uap merkuri (air raksa) bertekanan rendah. Nah, merkuri (Hg) ini adalah produk yang berbahaya, yang jika dibuang begitu saja akan mencemari lingkungan. Berbeda dengan PrganicLight Emiting Diode (OLED), yang memanfaatkan teknologi diode sehingga bisa menggantikan neon fluorescent.
Teknologi OLED ditemukan perusahaan Eastman Kodak, Dr. Ching W. Tang pada tahun 1979. Riset di Indonesia mengenai teknologi ini dimulai pada tahun 2005. OLED diciptakan sebagai teknologi alternative yang mampu mengungguli generasi tampilan layar sebelumnya.
Gambar 6. OLED
Kelebihannya :
- Kemampuan OLED untuk beroperasi sebagai sumber cahaya menghasilkan cahaya putih terang saat dihubungkan dengan sumber listrik
- Tampilan OLED baru dan menarik. Layar terbuat dari gabungan warna dalam kaca transparan sangat tipis sehingga ringan dan fleksibel;
- Memiliki jangkauan wilayah warna, tingkat terang, dan tampilan sudut pandang yang sangat luas;
- OLED memiliki waktu reaksi yang lebih cepat. Layar LCD memiliki waktu reaksi 8-12 milisekon, sedangkan OLED hanya kurang dari 0.01 milisekon
Kelemahannya :
- Kelembaban dapat memperpendek umur OLED. Bahkan kandungan organic di dalam OLED dapat rusak jika terkena air;
- Dalam piranti OLED multi-warna yang ada sekarang, intensitas cahaya yang dihasilkan untuk warna tertentu belum cukup terang;
- Harga produk yang cukup mahal sehingga masih belum terjangkau oleh kalangan umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar